Selasa, 26 Mei 2009

REALITA KEHIDUPAN JUZ 2

Kadang.....
Orang yang kita sayangi adalah orang yang paling menyakiti kita dan orang yang tidak kita sayangi adalah orang yang paling membahagiakan hati kita.
kebahagiaan itu akan datang tanpa diharapkan oleh kita dan tanpa diduga duga.itulah realita yang dialami oleh kita. itu sudah merupakan qadrat-Nya
MZ

Sabtu, 23 Mei 2009

yngwie malmsteen profile

yngwie malmsteen profile


here we have yngwie malmsteen, one of the biggest pioneers in the world of heavy guitar.

renowned for his tight leather clothes, absurdly huge ego and ridiculously good chops, malmsteen made a name for himself in the early 80's by forging a new genre of music; neoclassical metal, a genre combining classical elements from the baroque era with heavy metal elements. the result? wankery.

if guitarists and non guitarists know 1 guitarist, they know malmsteen, even if just by name. his ego is legendary, although it is not without reason. malmsteen is probably THE grandaddy of shredding as guitarists know today. he is one of the masters of sweep picking and especially alternate picking and his technical skils are (well, used to be) second to none.

he developed a unique and new style of guitar playing that had never been seen before; incorporating classical arpeggios (chords played note by note) and violin like techniques to the world of guitar and has inspired many a pasty teenage wannabe rock guitar hero as well.

he broke onto the scene in the early 80s and, unfortunately, since then, his style has changed by about...0%. he has seemed to have been caught up in his fame and newfound style and hasn't progressed still. these days, he still struts around in tight leather pants playing the same types of songs he was 25 years ago, only a bit sloppier.

malmsteen is also famous for using almost exclusively stratocasters (THE iconic electric guitar, see picture) with scalloped fretboards. this means the wood between the frets has been carved out, which means there is no contact with your fingertips on the wood. this results in a much smooth bending action.

a commonly overlooked aspect of malmsteen's arsenal is his vibrato (vibrating the string with the fretting hand, causing the pitch of the note to waver). it is flawless. he produces wide, smooth and consistent, violin-inspired vibrato. good vibrato is a key element in guitar. it is unique to stringed instruments (you can't, for example, do vibrato on a piano) and many players are identifiable through their vibrato and every player has a unique approach. vibrato and bending are hard techniques to master as you essentially turn the guitar into a non-fretted instrument, meaning hitting the right pitches and not making the notes go sharp is all down to your hand and muscles

malmsteen's licks are inspired from classical violin players like paganini; they include fast, smooth, wide intervallic (meaning they span lots of notes) runs. curiously, malmsteen was first inspired to play guitar because of jimi hendrix (more on him later).

malmsteen has recently released a new CD which contains only acoustic work, yet it is, unfortunately all classicaly influenced. i don't think we will ever see anything else from him.

malmsteen is either a love or hate player. there is not much inbetween. he is often accused of having "no emotion" in his playing but i think he deserves a spot in the highest registers of guitaristry for his contribution to the modern school of guitar. he is, for example, the reason paul gilbert has developed his picking style to what it is today.

here is a good summation of his skills and virtuosity.

GUGUN and Blues Bug, Reinkarnasi Stevie Ray Vaughan

Minggu, 24-05-2009 RSS Feed

Bagus Yudo Prayitno

GUGUN and Blues Bug, Reinkarnasi Stevie Ray Vaughan

Minggu, 03-06-2007 08:47:13 oleh: Bagus Y Prayitno
Kanal: Gaya Hidup

GUGUN and Blues Bug, Reinkarnasi Stevie  Ray Vaughan

Jika anda penggemar musik Blues, tentu kenal Stevie Ray Vaughan. Salah satu Master Gitaris Blues kulit putih era 70-80an (yang kini sudah almarhum). Bak jawara silat, jari-jari Stevie mampu menggeranyangi fret-fret gitar dengan kecepatan tinggi, dibarengi dgn chocking, bending, lengkingan dan sayatan nada tinggi berselingan dengan chord-chord miring menjadi cirinya yang sangat khas

Perpindahan melodi dan harmonisasi chord dengan cepatnya disertai “soul” yang sangat dalam, mengingatkan pada Jimmy Hendrix. yang juga merupakan idola sang Stevie. Dengan mendengar lick-lick guitarnya (jurus-jurus rangkaian nada) yang sangat khas, para pengemar blues langsung mengenali bahwa itu milik sang Stevie…

Bulan lalu saya menyaksikan kehadiran Stevie Ray Vaughan disalah satu café, tepatnya Ok’s café Bintaro… Hanya sosok yang tampil adalah anak bangsa kita sendiri, “Gugun and Blues Bug”.

Pertunjukan diawali dengan Apha band, yang digawangi oleh bung Alpha, gitaris blues lawas, berpakaian koboi, bersenjata Gitar Fender Telecaster dan sesekali menggunakan slingger ( accessories yg dipakai pada jari utk menggesek senar menghasilkan sayatan noise, sound khas Texas Blues, kayak lagu Young Gun-nya Bon Jovi ). Suara gitar dengan Gain yang tinggi dan lebar, membawakan lagu2 blues lama milik Peter Green, juga lagu2 bernuansa blues country sangat2 memuaskan penikmat musik blues malam itu.

Setelah bung Alpha tampil dengan bandnya , tiba giliran Gugun and the Blues Bug. Dengan personil 3 orang, Lead Guitarist. Drummer, Basist (persis komposisi bandnya Stevie Ray Vaughan), mengawali dengan lagu blues funk bertempo cepat, kalo gak salah judulnya “Show Your Soul”.

Dengan gitar Fender Stratocaster dan settingan sound yang sangat-sangat mirip Stevie punya, cempreng – bindeng dengan gain yang besar , Gugun asyik menggeranyangi senar gitar bak jari-jari yang sedang kelaparan...

Skill permainan yang tinggi, perpindahan chord dan melodi yang cepat secara terus menerus dari nada rendah ke nada tinggi, sesekali lengkingan dan sayatan suara gitar, sejak awal sampai akhir lagu membuat lagu terdengar kaya nada dan tidak sepi walau hanya dimainkan 3 org…

Lagu-lagu Stevie pun dibawakan dengan sempurna, teknik tinggi dan soul yang sangat dalam, membawa pemirsa “terbang” mengikuti larinya nada-nada blues yang dimainkan, menunjukkan bahwa Gugun memang masternya lagu-lagunya Stevie sehingga layak dijuluki REINKARNASINYA STEVIE RAY VAUGHAN di Indonesia…

Selain Stevie Ray Vaughan, Gugun juga membawakan beberapa lagu-lagu master blues lainnya dan lagu-lagu ciptaannya sendiri serta mengenalkan album yang baru dirilisnya.

Yang membuat saya salut lagi, lagu-lagu dimainkan hampir tanpa jeda dari satu lagu ke satu lagu lainnya. dan permainannya yang bersih hampir tanpa cacat /slip nada dan tempo, selama 2.5 jam nonstop, benar stamina yang luar biasa.

Pada akhir acara Sue sang MC (wanita bule Amerika setengah baya yang fasih berbahasa Indonesia dan menyanyikan lagu blues), mengajak musisi lain yang kebetulan nonton serta bung Alpha untuk ber-Jam session bersama Gugun. Ketiga gitaris dengan warna sound gitar yang berbeda dan ciri khas masing-masing, saling bergantian dan bersahut2an membuat pertunjukkan malam itu sempurna sebagai Blues Night Show, yang lazim dilakukan para musisi-musisi blues dunia jika dalam satu panggung.

Pertunjukan malam itu benar-benar memuaskan para pecinta blues,terutama penggemar Stevie Ray Vaughan.

Gugun sendiri sebenarnya sudah dikenal para pecinta blues Indonesia. Beberapa tahun lalu sering tampil di TVRI di acara Blues Night, yang menampilkan musisi2 blues local, generasi lama maupun baru, dipandu oleh MC Sue,

Acara tersebut sebenarnya sangat khas dan tidak ada distasiun lain, sayang sekarang sudah tidak ada, saya sebagai penggemar blues merasa sangat kehilangan.

Jika anda penasaran dengan aksi Gugun kunjungi saja : http://www.thebluesbug.com/

Mengapa org Indo byk menganggap Steve Vai,Satriani,Petrucci layak jd dewa Gitar??

Aneh..sungguh aneh..
Gua liat-liat di forum-forum org-org Indo cuman tau gitaris-gitaris kyk Steve Vai, Satriani, Petrucci doank????Dan mereka dianggap sebagai dewa gitar??
Ga salah denger ni gua??
Jujur aja gitaris-gitaris yg tersebut diatas bagus, cuman kalo loe mau tau Satriani,Mamlmstemm,Petruci dll di luar negeri itu dipandang ga ada apa-apanya dibandingin sama para DEWAnya gitar yang anehnya malah ga populer di negeri ini!!
Anak muda jaman sekrg byk keracun dan mudah terpesona ama yang namanya speed(so what jika malmsteem bs maen secepat geledek??speed doesn't matter dude!!), maen gitar pake lidah la,dibelakang kepala la(Hendrix yg pertama) dll..
Dude i'll tell u music is more than that!!
Gua emank tau semuanya berpaling ke selera musik masing-masing..tapi di antara gitaris-gitaris dunia ada beberapa gitaris yang dianggap "SAKRAL' atau "DEWA" yang tempatnya uda ga bs diganggu gugat..

Nih list DEWA gitar era rock sebenarnya biar loe semua tau dan melek tentang dunia gitar(in no particular order) :
1. Para DEWA :
- Robert Johnson
- T-Bone
- BB King (tell me can u sound like this man?)
- Chuck Berry
- Buddy Guy (Blues player that bring diversity in blues)
- Jimi Hendrix (Purple haze!!)
- Eric Clapton (GOD, listen to crossroads!!)
- Duanne Alman (king of slide guitar)
- Stevie Ray Vaughn
- Jeff Beck
- John Mclaughin
- dll
2. Urutan dibawahnya antara lain (in no particular order) :
- Jimmy Page (Secara live dia ga hebat, cuman respect buat karyanya di
studio aja karena pada saat live dia maen gitarnya sering terdengar 'sloopy')
- Mark knoppler
- Ry Cooder
- Keith Richards
- Carlos Santana
- Rhandy Rhoads
- Van Halen
- Ritchie Blackmore
- Brian May
- dll

Untuk dewa-dewa di luar jalur "rock era" antara lain :
- Andrea Segovia
- Django Reindhart
- Chet Atkins
- West
- Paco de lucia
- Lonnie Johnson
- dll

Steve vai, Satriani mungkin masih masuk dalam list "anaknya Dewa"
tapi kalau Malmsteem maaf dia masih "cucunya Dewa"..
Kalau org luar negeri bilang " Even BB King can kick Malmsteem ass only in one note!!"

Gua kasi thread ini biar loe org semua pada kebuka wawasannya ttg gitar..
Sekali lagi Vai,Satriani, Petrucci hebat cuman masih blm sepadan dgn para "DEWA" diatas..no offense..
-

Last edited by Fans_Van : 22nd December 2008 at 00:18.

PELAJARAN DARI STEVE VAI DAN JOE SATRIANI


Suatu hari sebuah bar kecil kedatangan seorang tamu yang bernama Steve Vai. Semua orang tahu dia adalah seorang gitaris handal dunia. Maksud kedatangannya adalah mengajak duel gitar dengan seorang gitaris muda yang sering membawakan lagu-lagu blues di bar itu. Tantangan Steve Vai diterima oleh sipemuda hitung-hitung kapan lagi ia melihat dan berguru langsung dengan sang maestro rock ini. Steve Vai mempersilahkan si anak muda mengeluarkan semua jenis improvisasi yang dimilikinya dan sebelum memulai anak muda tersebut melirik dengan seksama stang gitar dan susunan grip gitar sang maestro. Kemudian dengan rasa cemas dikeluarkan semua skill dan speednya dalam bermain gitar walaupun terlihat diwajahnya ada rasa cemas dan sedikit grogi namun komposisi dengan nada dasar E-minor itu akhirnya diselesaikan dengan baik ditutup dengan E-minor paling tinggi.

Tiba saat giliran sang maestro, terdengar lengkingan yang tinggi dan garang ditambah kecepatan dan ketrampilan yang mumpuni khas Steve Vai yang melegenda. Orang-orang yakin bahwa pertarungan ini jelas akan dimenangkan oleh sang legenda. Namun diantara sekian banyak penonton yang hadir hanya seorang yang sangat yakin bahwa tarung gitar ini akan dimenangkan oleh si-anak muda. Dia bernama Joe Satriani yang saat itu menyamar seperti seorang negro penikmat musik blues. Joe Satriani adalah salah seorang guru gitar Steve Vai yang sangat dihormatinya meskipun dunia rock menilai kemampuan mereka adalah sama.

Benar saja, saat Steve Vai akan mengakhiri improvisasinya ia tidak dapat ending dengan baik karena ia tidak bisa menjatuhkan jarinya ke E-minor 4 atau 5 sebagaimana ending mulus yang dimainkan si-anak muda. Beberapa kali ia mencoba teknik dan trik buat mencolong nada tinggi itu tetap saja tidak bisa . Iapun meletakkan gitarnya dan segera meninggalkan bar kecil tersebut.

Ini hanyalah sebuah klip video musik yang di perankan oleh Svete Vai dan sang Guru Joe Satriani. Maksudnya tidak lain adalah sebagai bahan pelajaran yang harus dipetik hikmahnya dengan sebaik-baiknya dalam berbagai keadaan, apakah dalam bermusik ataukah dalam kehidupan nyata.

Dalam kehidupan nyata pelajaran yang diambil dari cerita diatas adalah janganlah anda menganggap remeh kemampuan orang lain hanya karena anda merasa lebih pintar. Apalagi dalam ajang lomba semua orang akan menghitung untuk menutup semua kekurangannya. Dalam hal diatas grip gitar si-anak muda lebih banyak oktavnya dibanding punya Steve, lagipula sang maestro memainkan komposisinya dengan nada yang lebih dulu tinggi Jelas ini akan menyulitkannya ending pada nada yang lebih tinggi. Dalam dunia nyata mulailah semuanya dengan kesederhanaan, karena dengan sederhana membuat kita lebih santun dan tidak akan pernah sombong Kesederhanaan akan membuat kita menjadi orang yang pandai berhitung dalam situasi apapun. Seperti pemakaian obat mulai lah dengan dosis rendah sehingga tidak akan membuat kita anfal. Bagaimana menurut pendapat anda

Selasa, 14 April 2009

Give a Something


i am here in front of you

i look you and give a smile

give you something

and you don't know that somehing

that is....

i want make you happy with me




CREATED BY:Mamz

Selasa, 07 April 2009

A HOPENED



When the night come

when i look the stars

i always hope you are here

and i always want with you


oh my good....

does she know my thinking

does she know what i want

i wont a hopen...

that she love me